Punya Masalah Dengan Gangguan Bunyi Handphone Ketika Shalat ? Mahasiswa Teknik UNM Ini Punya Solusinya

Empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM)menciptakan sebuah alat yang mampu menghilangkan sinyal handphone ketika waktu shalat tiba. Alat tersebut diberi nama JAMES ( Jammer Mesjid).Mahasiswa pencipta alat itu berasal dari Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer. Mereka adalah Ibrahim Mallombasang , Mappanganro Eka Dyan Shandy , Mohammad Fadel Ammar, dan Asriani.

Masjid merupakan tempat yang membutuhkan keheningan terutama saat ibadah shalat berlangsung, maka wajar jika jemaah  yang sedang sholat membutuhkan konsentrasi yang penuh agar ke-khusyuan sholatnya terpenuhi. Namunyang sering terjadi di masjid ketika shalat sedang berlangsung, kita lalai untuk men-silent-kan handphone sebelumnya. Maka tak jarang handphonepun berbunyi entah karena sebuah panggilan masuk , SMS , maupun notifikasi dari sosial media yang cenderung bunyinya cukup menganggu.

Tidak mengapa jika bunyi handphone hanya sekedar bunyi beep biasa. Namun apa jadinya jika kita meng-set bunyi dengan durasi yang cukup panjang tentu sangat menggangu kenyamanan jemaah yang lain dan kita-pun tentunya malu karena tidak mematuhi larangan meng-silentkan handphone.

Dari permasalahan tersebut mendorong Ibrahim dkk untuk membuat sebuah protipe sistem pengacakan sinyal telepon seluler yang terintegrasi dengan waktu shalat. Alat ini digunakan menghilangkan sinyal yang berasal dari Base Transceiver Station(BTS) atau menara pemancar sinyal saat waktu shalat telah tiba sehingga ketika sedang melakukan ibadah shalat kita tidak terganggu lagi dengan efek notifikasi dari handphone yang tiba-tiba berbunyi dan tentunya kekhusyu¬-an ibadah shalat dapat tercapai.

Prinsip kerja dari alat ini yaitu ketika waktu shalat yang diatur sebelumnya telah masuk  maka alat ini memancarkan sinyal yang berfrekuensi sama besarnya dengan sinyal handphone sehingga sinyal saling bertabrakan.

Akhirnya handphone pun tidak dapat menerima panggilan dan notifikasi lainnya yang memerlukan jaringan. Alat ini akan berhenti secara otomatis dengan sendirinya jika waktu shalat telah lewat sesuai dengan yang telah diatur.

Tim ini berharap kedepannya alat ini dapat diproduksi secara massal agar nantinya digunakan oleh masyarakat luas untuk kepentingan yang serupa. Mereka juga berencana untukmelakukan publikasi ilmiah ke dalam jurnal sehingga alat dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.